Home » » CONTOH PENGARUH DAN CARA PENANGANANNYA ANAK HIPERAKTIF DALAM MAKALAH PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF PADA USIA DINI-SD

CONTOH PENGARUH DAN CARA PENANGANANNYA ANAK HIPERAKTIF DALAM MAKALAH PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF PADA USIA DINI-SD

Pengaruh Hiperaktivitas Terhadap Perkembangan Anak

Menurut Irawati Iskandar (2009), pengaruh jangka panjang terhadap anak yang mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktivitas (GPPH/ADHD).
1. Anak tidak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik, sehingga akhirnya
    mengalami kegagalan sekolah.
2. Anak sering tidak patuh terhadap perintah orang tua.
3. Anak sulit didisiplinkan, sehingga akhirnya mempunyai hambatan fungsi sosial dan pekerjaan.


Dalam upaya pencegahan, yang penting bagi kita adalah :
1. Mencoba menganalisis masalah yang dihadapi.
2. Mencari jalan untuk mencairkan suasana yang terlanjur tegang dan berusaha membina kembali hubungan yang hangat dan positif, yanag selanjutnya akan digunakan sebagai landasan untuk pelaksanaan sistem kontrol.
3. Menerima atau mencari bantuan dari luar bila diperlukan.

Mengatasi Hiperaktivitas

            Orang tua dan anak-anak hiperaktifnya berkembang dengan baik sering kali adalah orang tua yang berhasil mengatasi sendiri masalah mereka.
1. Mereka telah menemukan cara-cara untuk mengidentifikasi dan merangsang pengendalian diri anak mereka.
2. Mereka memberlakukan aturan-aturan yang jelas, dan mereka berusaha sebanyak mungkin meluangkan waktu untuk kegiatan-kegiatan bersama anak mereka bahkan meskipun di antara mereka juga sering terjadi pertentangan.
3. Mereka berusaha mengendalikan diri mereka sendiri.
4. Sebagai suami istri, mereka tetap berusaha agar pendekatan mereka sejalan.
ADHD sering kali ditanggani dengan obat, terkadang dikombinasikan dengan terapi prilaku,konseling,pelatihan keterampilan sosial,dan penempatan ruang kelas khusus. Dalam jangka pendek psikomotorik stimulan seperti Methylphenidate (“Ritalin”), yang digunakan dalam dosis yang tepat tampaknya aman dan efektif, akan tetapi dampak jangka panjangnya tidak diketahui (AAP Committee On Children with disabilities dan committee on Drugs,1996;Elia et all,1999;NIH,1998;Rodrigues,1999;USDHHS,1999c; Zametkin,1995;Zametkin & Ernst,1999).sebuah studi 14 bulan yang dilakukan secara acak terhadap 579 anak penderita ADHD usia 7 sampai 9 tahun menemuka program perawatan denagn Ritalin yandg dimonitor secara hati-hati, baik berdiri sendiri atau dikombinasikan dengan modifikasi prilaku, lebih efektif di bandingkan dengan terapi prilaku saja atau perawatan komunitas standar (MTA cooperative group,1999). Obat lebih baru yang disebut Atomoxehrie tampaknya juga aman dan efektif bagi ADHD (Michelson et al,2001).

Metode Penanganan Anak Hiperaktif diLingkungan Keluarga



Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :
1. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
2. Kenali kelebihan dan bakat anak
3. Membantu anak dalam bersosialisasi
4.Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif (misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak.
5. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya
6. Menerima keterbatasan anak
7. Membangkitkan rasa percaya diri anak
8. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya.
9. Latih anak-anak dapat medisiplin diri sendiri dengan sistematis, konsisten, jelas
dan konsekuen.
10. Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan sepenuhnya kesalahan dia
.
11. Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk, seperti nakal, bodoh, dan lain sebagainya, karena mereka akan menjadi seperti apa yang kita katakan. Dan menjadi anak yang tidak percaya diri.
12. Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat (ibu).
13. Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya.
14. Ketika menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta diulang-ulang agar
anak mudah memahami dan menggunakan kekerasan.
15. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak, selalu katakan ia anak baik dan   berikan apresiasi bila ia melakukan hal yang baik.
16. Hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat kekerasan
17. Praktekan pola hidup sehat dengan menu makanan alamiah yang sesuai
Kebutuhan anak.


  Penanganan Anak Hiperaktif di Taman Kanak-Kanak


           
            Untuk penanganan anak hiperaktif di Taman Kanak-kanak dapat mengunakan metode bermain, metode ini sangat baik diberikan kepada anak hiperaktif karena anak akan belajar mengendalikan diri sendiri dan memahami dunianya. Dengan menggunakan metode bermain kepada anak seperti ini diperlukan guru-guru yang harus menemaninya. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kreatifitasnya, yaitu melakukan kegiatan yang dapat menyalurkan bakat si anak. Bagi anak seperti ini, metode ini dapat diberikan dan anak akan merasa sangat senang. Karena anak itu dapat dengan bebas melakukan kegiatannya yang dirasakan cukup baik bagi dirinya. Melalui kegiatan bermain ini anak dapat menggunakan fisik-motorik. Bermacam-macam cara dan teknik dapat dipergunakan dalam kegiatan tersebut seperti merayap, berlari, merangkak, berjalan, melompat, menendang dan melempar. Guru atau pembimbing anak dapat melakukan metode bermain ini sehingga anak tersebut tidak cepat bosan dengan cara yang diberikan oleh guru. Seperti mengajak anak untuk bernyanyi yang menggunakan aturan main, anak seperti ini akan tertarik untuk melakukannya.
            Kegiatan bermain dapat membantu penyaluran kelebihan tenaga. Setelah melakukan kegiatan bermain anak memperoleh keseimbangan antara kegiatan dengan menggunakan kekuatan tenaga dan kegiatan yang memerlukan ketenangan. Anak dapat menyalurkan rasa ingin tahunya dengan menggunakan metode bermain ini seperti bagaimana caranya memasak, mengapa pohon layu bila tidak diberi air, dan sebagainya. Kegiatan menggambar dapat juga diberikan kepada anak hiperaktif termasuk didalam kegiatan bermain. Anak dalam menggambar dapat menggunakan pensil warna dan kertas gambar. Cara seperti ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat menyalurkan tenaga pada dirinya.


Penanganan anak hiperaktif melalui bimbingan dan konseling di Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif.
2. Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak.
3. Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan peralatan yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok.
4. Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif mengenai kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya, hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar anak tersebut senantiasa mengingat tugasnya.
5. Berilah label pada setiap tempat penyimpanan benda karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa mengembalikannya.


0 komentar:

Posting Komentar